Kata-kata Bijak Sujiwo Tejo


Sebelum lanjut ke Kata-kata bijak Sujiwo Tejo, ada baiknya kita mengenal siapa itu Sujiwo Tejo.
Sujiwo Tejo

Agus Hadi Sudjiwo atau yang lebih dikenal dengan nama Sujiwo Tejo. Lahir di Jember, Jawa Timur, pada tanggal 31 Agustus tahun 1962. Dikenal sebagai seorang dalang, yang juga seorang penulis, pelukis, pemusik, aktor, dan bahkan disebut seorang budayawan.
Pendidikan.
Jurusan Matematika ITB (1980-1985)
Jurusan Teknik Sipil ITB (1981-1988)

Pekerjaan_ Penyanyi, Aktor, Penulis, Pemusik, Dalang, Sutradara
Situs web_ hattp://sujiwotejo.com/
Sujiwo Tejo juga pernah mendalang keliling Yunani pada tahun 2004

Sekian biografi singkat Agus Hadi Sudjiwo atau Sujiwo Tejo.
Simak Kata-kata Bijak Sujiwo Tejo berikut.

"Menghina Tuhan tak oerlu dengan umpatan dan membakar kitabnya. Khawatir besok kamu tak bisa makan saja itu sudah menghina Tuhan"

"Naskah sutradara kita tahu di depan, naskah Tuhan kita tahu di belakang"

"Bila keyakinanmu tak bertambah karena dibenarkan dan tak berkurang karena disalahkan, kau telah sampai pada keyakinanmu yang sejati"

"Bagaimana kebiasaan akan kita ubah kalau kebiasaan itu sendiri sering tak kita sadari"

"Tangga menuju langit adalah kepalamu, maka letakkan kakimu diatas kepalamu. Untuk mencapai Tuhan injak-injaklah pikiran dan kesombongan rasionalmu"

"Kenapa orang Indonesia selalu mempromosikan batik, reog? Kok korupsi nggak? Padahal korupsilah budaya kita yang paling mahal"

"Jika kegagalan adalah sukses yang tertunda, berarti bisa kita harapkan kebohongan adalah jujur yang tertunda. Mengapa kalian pesimistis?"

"Kenapa aku suka senja? Karena negeri ini kebanyakan pagi, kekurangan senja, kebanyakan gairah, kurang perenungan"

"Intinya, bagimana sembahyang itu bisa mendorong seluruh hatimu untuk menolong orang lain. Itulah inti pergi ke masjid, gereja, wihara, kuil, dan sebagainya"

"Harusnya kesabaran itu seperti keinginan, tak ada batasnya. Yang bertapal batas cuma kebutuhan.” -Sujiwo Tejo

"Hidup itu seperti pergelaran wayang, dimana kamu menjadi dalang atas naskah semesta yang dituliskan oleh Tuhanmu"

"Apakah selama ini kita masuk ke dalam agama atau agama yang kita masukkan ke dalam diri kita?"

"Proses sama pentingnya dibanding hasil. Hasilnya nihil tak apa. Yang penting sebuah proses telah dicanangkan dan dilaksanakan"

"Korupsi lebih atau setidaknya sama saja dengan membakar kitab suci, yaitu menghina esensi kitab suci. Tak ada ajaran maupun agama yang tak mengharamkan korupsi"

"Hidup di alam fana adalah hidup di alam sandiwara"

"Manusia hidup di zamannya. Kamu boleh saja hidup lama di luar negeri, tapi jangan sampai terlalu lama hidup di luar zaman"

"Jika setiap warga negara menuntut haknya, negara tak bakalan kacau. Kan ada Goverment yang bakal mengelola penyaluran hak-hak tersebut sehingga tidak saling bertabrakan satu sama lain. Dan dari situlah goverment betul-betul ada kerjaan, bukan pengannggur terselubung yang makan gaji buta dari uang rakyat"

"Bau sampah kulit udang bagiku lebih enak ketimbang bau orang yang sok bermoral padahal bajingan"

"Kadang aku terpikir salah satu syarat menjadi presiden Indonesia adalah tidak punya riwayat minder dalam hidupnya"

"Pancasila tuh dasarnya sila 1-3, tujuannya sila 5, cara untuk mencapainya sila 4"

"Karena hanya kebekuan yang susah memaafkan"

"Jagat di luar dan jagat di dalam sama saja. Siapa yang mengenal Tuhan akan mengenal dirinya. Siapa yang mengenal dirinya akan mengenal Tuhan"

"Tabahlah seperti perempuan, setiap hari memandikan anak, tapi tak pernah menuntut adanya mesin cuci anak"

"Tidak tersenyum lebih kejam daripada pembunuhan"
 _Sujiwo Tejo

"Orang hidup, termasuk saya, toh lebih sering memperhatikan wajah dan sifat-sifat orang lain ketimbang detail-detail selebihnya"
_Sujiwo Tejo

"Menjadi suami atau istri yang gagal kerap dinilai tak menjaga kehormatan keluarga besar"
_Sujiwo Tejo

"Jangan tanya besarnya seseorang dari anaknya sendiri. Di mata keluarganya seorang ayah pasti biasa-biasa saja. Mungkin malah kerdil"

"Jangka waktu antara sanjungan dan umpatan demikian tipisnya. Manusia bisa pagi memuja, lalu sorenya mendamprat dengan berbagai hujatan"

"Bahasa Indonesia itu sederhana kok. Tapi bukanlah kesederhanaan adalah wujud pencapaian tertinggi manusia?"

"Kesenian yang baik biasanya merupakan biografi senimannya, biografi yang disamar-samarkan di sana sini"
_Sujiwo Tejo

"Untuk menjaga perdamaian dunia, daripada repot-repot diskusi sana-sini tentang potensi konflik antar agama, antar ideologi, dan lain-lain, mending fokus ke soal rasio ketersediaan pangan dan jumlah warga dunia"
_Sujiwo Tejo

"Urakan berbeda dari kurang ajar. Urakan melanggar aturan termasuk aturan berfikir demi mengikuti hati nurani. Kurang ajar melanggar aturan hanya demi melanggar"

"Ateis lebih tepatnya adalah orang-orang yang mengaku beragama dan bertuhan, tapi tindakannya korup. mereka tidak benar-benar bertuhan, mereka mengaku menuhankan Allah atau dengan apapun memberi nama, tetapi sejatinya mereka Tuhankan duit. Duit itu berbentuk. Padahal, konon, tuhan tidak berbentuk"
_Sujiwo Tejo

"Benar dan salah tentu ada. Tegakkanlah segitiga. Pada alas ada dua sudut, sudut benar dan sudut salah"
_Sujiwo Tejo

"Negara yang kau tetapkan, kampung yang kau tinggali, rumah yang kau huni, adalah kesenian… Udara yang kau hirup, air yang engkau berendam, api unggun kepunganmu untuk kehangatan bergaul, adalah kesenian"
_Sujiwo Tejo

"Terdengar suara-suara tak indah dalam perjuangan menuntut hak juga tidak mengapa. kalau goverment hanya pengin mendengar suara-suara indah, berarti mereka tidak sedang membutuhkan warga negara. suruh saja para tokoh yang prejang-prejeng pakai jas dan abaju safari itu mengurus cucak rowo atau perkutut"
_Sujiwo Tejo

"Yang aku bayar pada tukan pecel hanyalah biaya produksi, waktu dan tenaganya. Rasaku ketika makan pecel dan berbagai sensasinya tak terbayar. Itulah utang rasa"
_Sujiwo Tejo

"Bahkan dalam banyak kepercayaan dan agama, hal yang musikal dianggap lebih awal dan lebih akhir ketimbang teks kata-kata maupun rupa"
_Sujiwo Tejo

"Minta maaf, dengan segenap konsekuensinya, harusnya mudah dilakukan oleh siapapun yang belum beku"
_Sujiwo Tejo

"Presiden, gubernur, bupati, dan lain-lain bukanlah pemimpin. Mereka lebih tepatnya pegawai kita, maksimal direktur. Dan kitalah komisarisnya"
_Sujiwo Tejo

Terimakasih semoga Kata-kata bijak Sujiwo Tejo, bisa bermanfaat... 

Komentar